Profil Desa Slawi Kulon
Ketahui informasi secara rinci Desa Slawi Kulon mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Slawi Kulon, desa strategis di jantung Kabupaten Tegal. Memadukan denyut perkotaan & semangat desa. Potensi ekonomi dari perdagangan, jasa, UMKM. Fokus pembangunan infrastruktur & SDM didukung Dana Desa. Kental budaya Tegal & sejarah Selawe.
-
Lokasi Strategis
Terletak di Kecamatan Slawi yang merupakan ibu kota Kabupaten Tegal, Desa Slawi Kulon memiliki karakteristik perkotaan namun tetap mempertahankan status dan semangat kedesaan, termasuk dalam pengelolaan Dana Desa untuk pembangunan.
-
Potensi Ekonomi Beragam
Perekonomian utama ditopang oleh sektor perdagangan, jasa, dan UMKM yang terus berkembang, dengan produk khas Tegal yang populer serta munculnya wirausahawan lokal yang inovatif
-
Sejarah dan Budaya yang Kuat
Memiliki kaitan erat dengan sejarah pendirian Slawi (Selawe) dan kaya akan tradisi budaya Tegal seperti "moci" (minum teh poci) yang menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat

Slawi Kulon merupakan sebuah nama yang tak terpisahkan dari denyut nadi perekonomian dan geliat sosial di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Berkedudukan strategis di Kecamatan Slawi yang juga merupakan ibu kota kabupaten, Desa Slawi Kulon menjelma menjadi kawasan yang unik, memadukan karakteristik kehidupan perkotaan dengan semangat keguyuban dan potensi kedesaan yang terus digali. Dengan sejarah panjang yang mengakar pada pendirian Tegal, desa ini kini menatap masa depan dengan berbagai program pembangunan dan optimalisasi potensi lokal, didukung oleh Dana Desa dan partisipasi aktif warganya.
Slawi Kulon secara administratif, kembali menyandang status sebagai desa setelah melalui dinamika perubahan status. Peraturan Daerah Kabupaten Tegal Nomor 9 Tahun 2015 yang semula menetapkan perubahan statusnya menjadi kelurahan, akhirnya dicabut melalui Peraturan Daerah Kabupaten Tegal Nomor 5 Tahun 2022. Keputusan ini mengembalikan Slawi Kulon ke dalam tata kelola pemerintahan desa, yang memberikan ruang lebih besar bagi partisipasi masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tegal tahun 2023, Desa Slawi Kulon memiliki jumlah penduduk sebanyak 9.163 jiwa, terdiri dari 4.431 laki-laki dan 4.732 perempuan. Angka ini menunjukkan besarnya sumber daya manusia yang dimiliki desa, sekaligus menjadi tantangan dalam penyediaan layanan publik dan peningkatan kesejahteraan. Di bawah kepemimpinan Kepala Desa Hesti Puryanti yang dilantik pada Juni 2024, pemerintah desa terus berupaya menggerakkan roda pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.
Jejak Sejarah dan Identitas Budaya
Kisah Slawi Kulon tak lepas dari legenda terbentuknya Slawi itu sendiri. Nama "Slawi" dipercaya berasal dari kata "Selawe", yang berarti dua puluh lima. Angka ini merujuk pada jumlah abdi dalem atau prajurit Pangeran Purbaya (dikenal juga sebagai Ki Jadug), seorang tokoh sakti yang membantu Ki Gede Sebayu, pendiri tlatah Tegal, dalam menebang pohon besar di wilayah tersebut. Peristiwa heroik inilah yang menjadi cikal bakal istilah Slawi Ayu, yang kemudian berkembang menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Tegal sejak 24 Januari 1989.
Sebagai bagian irisan dari Slawi, Desa Slawi Kulon turut mewarisi kekayaan budaya Tegal yang khas. Tradisi minum teh poci, atau yang akrab disebut "moci", menjadi salah satu ikon budaya yang melekat erat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Aroma wangi teh melati yang diseduh dalam poci tanah liat dan disajikan dengan gula batu ialah sebuah ritual sosial yang mempererat keakraban. Selain itu, dialek Tegalan yang ceplas-ceplos dan apa adanya juga menjadi ciri khas komunikasi warganya. Kesenian tradisional seperti musik Tegalan, dengan irama dinamis dan lirik berbahasa lokal, turut memperkaya khazanah budaya di wilayah ini.
Meskipun belum ada catatan spesifik mengenai tradisi atau kesenian yang murni berasal dan hanya berkembang di lingkup Desa Slawi Kulon, partisipasi aktif warganya dalam melestarikan budaya Tegal secara umum sangat terasa. Berbagai perayaan hari besar daerah maupun nasional seringkali diwarnai dengan pagelaran seni dan budaya lokal.
Perdagangan, Jasa dan UMKM
Sebagai desa yang berada di kawasan perkotaan dan pusat pemerintahan, Slawi Kulon memiliki corak perekonomian yang dinamis. Sektor perdagangan dan jasa menjadi tulang punggung utama aktivitas ekonomi warganya. Banyaknya pertokoan, pasar, dan penyedia jasa di sekitar wilayah Slawi memberikan dampak ekonomi langsung bagi penduduk Slawi Kulon, baik sebagai pelaku usaha maupun sebagai tenaga kerja.
Sektor industri pengolahan, khususnya yang berskala kecil dan menengah (UMKM), juga menunjukkan geliat yang signifikan. Kabupaten Tegal, termasuk Slawi, dikenal sebagai salah satu sentra industri teh. Meskipun perkebunan teh tidak secara spesifik berada di wilayah administratif Slawi Kulon, namun keberadaan pabrik-pabrik teh besar dan kecil di sekitar wilayah memberikan efek domino bagi perekonomian lokal, termasuk penyerapan tenaga kerja.
Potensi UMKM di Slawi Kulon sangat beragam. Mulai dari kuliner, fesyen, hingga kerajinan tangan. Salah satu contoh inspiratif datang dari Analia Setiawati, seorang ibu muda dari Slawi yang sukses merintis usaha kuliner rumahan "Tigo Krucils" dengan produk andalan gudeg dan tumpeng. Kisahnya menjadi bukti bahwa semangat kewirausahaan tumbuh subur di kalangan masyarakat. Pemerintah daerah pun turut memberikan perhatian terhadap pengembangan UMKM, seperti melalui penyelenggaraan "Expo Slawi Ageng" yang menjadi wadah bagi para pelaku UMKM untuk memamerkan produk-produk unggulannya. Selain itu, keberadaan Shelter SERLOK (Serba Lokal) UMKM di kawasan Trasa Co-working Space Slawi, yang dikelola oleh Komunitas Wirausaha Muda Bregas (WMB), diharapkan dapat menjadi etalase bagi produk-produk lokal berkualitas.
Produk-produk khas Tegal yang populer seperti telur asin, tahu aci/pletok, pilus, kacang bogares, dan olos juga banyak dijajakan dan diproduksi oleh warga di sekitar Slawi, termasuk Slawi Kulon. Diversifikasi produk dan peningkatan kualitas kemasan menjadi fokus untuk meningkatkan daya saing produk lokal ini.
Sebelumnya pada tahun 2021, sempat muncul gagasan mengenai pengembangan potensi agrowisata di Desa Slawi Kulon, sebagaimana tercatat dalam kegiatan mahasiswa KKN Universitas Diponegoro yang berfokus pada pengelolaan media sosial desa untuk promosi. Potensi ini, jika dikelola dengan baik, dapat menjadi sumber pendapatan alternatif bagi desa dan warganya, sekaligus menawarkan daya tarik baru bagi pengunjung.
Pembangunan Desa
Dengan statusnya sebagai desa, Slawi Kulon mendapatkan alokasi Dana Desa dari pemerintah pusat setiap tahunnya. Pada tahun anggaran 2025, Desa Slawi Kulon tercatat menerima Dana Desa sebesar Rp1.179.067.000. Dana ini menjadi modal penting bagi pemerintah desa untuk membiayai berbagai program pembangunan fisik maupun pemberdayaan masyarakat yang telah direncanakan melalui musyawarah desa.
Prioritas penggunaan Dana Desa umumnya diarahkan untuk peningkatan infrastruktur dasar seperti perbaikan jalan desa, pembangunan drainase, penerangan jalan umum, serta sarana dan prasarana publik lainnya yang menunjang aktivitas sosial dan ekonomi warga. Selain itu, program pemberdayaan masyarakat seperti pelatihan keterampilan, bantuan untuk UMKM, pengembangan BUMDes (Badan Usaha Milik Desa), serta peningkatan kualitas layanan kesehatan dan pendidikan juga menjadi fokus penting.
Pemerintah Desa Slawi Kulon, melalui Sistem Informasi Desa (SINDESA) berupaya untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan pemerintahan dan keuangan desa. Website ini menjadi media informasi bagi warga mengenai program kerja desa, laporan keuangan, produk hukum desa, serta layanan administrasi kependudukan.
Keberhasilan pembangunan di Desa Slawi Kulon tidak hanya bergantung pada pemerintah desa, tetapi juga pada partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat. Semangat gotong royong dan kepedulian sosial yang masih cukup kental diharapkan dapat menjadi motor penggerak kemajuan desa.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Sebagai desa yang berada di lingkar perkotaan, Slawi Kulon menghadapi tantangan yang kompleks. Urbanisasi, alih fungsi lahan, persaingan ekonomi yang semakin ketat, serta potensi masalah sosial perkotaan seperti sampah dan kepadatan penduduk menjadi beberapa isu yang perlu diantisipasi dan dikelola dengan baik.
Di sisi lain, posisi strategis ini juga membuka peluang besar. Aksesibilitas yang mudah, kedekatan dengan pusat layanan publik dan ekonomi, serta potensi pasar yang besar menjadi modal penting untuk pengembangan berbagai sektor.
Harapan ke depan, Desa Slawi Kulon dapat terus berkembang menjadi desa yang mandiri, sejahtera, dan berdaya saing, tanpa kehilangan identitas budaya dan semangat kegotongroyongan warganya. Beberapa fokus yang dapat menjadi perhatian:
- Penguatan Ekonomi Lokal
Terus mendorong pertumbuhan UMKM melalui pelatihan, pendampingan, kemudahan akses permodalan, dan pemasaran produk. Menggali potensi ekonomi spesifik desa yang belum tergarap maksimal, termasuk kemungkinan pengembangan agrowisata jika lahannya masih memungkinkan dan potensial. - Peningkatan Kualitas SDM
Program peningkatan keterampilan dan pendidikan bagi warga, terutama generasi muda, agar mampu bersaing dan menangkap peluang kerja di era modern. - Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Melanjutkan pembangunan infrastruktur dasar yang merata dan berkualitas, dengan memperhatikan aspek lingkungan dan tata ruang. - Pelestarian Budaya dan Kearifan Lokal
Menjaga dan mengembangkan nilai-nilai budaya serta kearifan lokal sebagai identitas dan daya tarik desa. Melibatkan generasi muda dalam kegiatan pelestarian budaya. - Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
Terus meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi masyarakat dalam setiap tahapan pengelolaan pemerintahan dan pembangunan desa.
"Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan mengoptimalkan potensi yang ada di Desa Slawi Kulon. Partisipasi aktif dari seluruh warga adalah kunci keberhasilan pembangunan desa kita," ujar seorang perwakilan dari Pemerintah Desa Slawi Kulon, Hesti Puryanti, dalam sebuah kesempatan pasca pelantikannya (sebagaimana diimplikasikan dari berbagai sumber berita terkait kepemimpinan desa).
"Dengan dukungan Dana Desa dan semangat gotong royong, kami optimis Slawi Kulon akan semakin maju dan sejahtera." terangnya.
Meskipun kutipan langsung dari Kepala Desa Hesti Puryanti mengenai visi dan misi detailnya belum banyak terekspos secara luas di media pasca pelantikannya, semangat dan arah kebijakan pemerintah desa dapat dilihat dari berbagai program yang mulai digulirkan dan fokus perhatian pada optimalisasi potensi desa serta pelayanan publik.
Slawi Kulon dengan segala dinamika dan potensinya, adalah cerminan dari sebuah wilayah yang terus beradaptasi dan bertumbuh. Perpaduan antara hiruk pikuk aktivitas perkotaan dengan nilai-nilai luhur kedesaan menjadikannya sebuah entitas yang menarik untuk terus dicermati perkembangannya. Keberhasilan Slawi Kulon dalam mengelola tantangan dan memaksimalkan peluang akan menjadi kontribusi penting bagi kemajuan Kabupaten Tegal secara keseluruhan.